DAFTAR ISI
MUKADIMAH
• V
BAB I KAIDAH-KAIDAH FIQH
A. Kaidah-Kaidah Fiqh Umum – 1 B. Diferensiasi Antara Kaidah-Kaidah Fiqh (Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah) dan Teori-Teori Ushul Fiqh (An-Nazariyyah Al-‘Ammah) – 3 C. Kaidah-Kaidah Fiqh yang Terpenting – 5
• Kaidah 1: الأمور بمقاصدها – 5
• Kaidah 2: اليقين لا يزول بالشك – 15
• Kaidah 3: المشقة تجلب التيسير – 21
• Kaidah 4: الضرر يزال – 25
• Kaidah 5: العادة محكمة – 31 D. Permasalahan-Permasalahan Mikro Fiqh (Al-Furu’ Al-Fiqhiyyah) yang Dapat Dianalisis dengan Kaidah-Kaidah Fiqh (Al-Qawa’id Al-Fiqhiyyah) – 36
• Niat dan Kaitannya dengan Ibadah – 36
• Tempat, Batasan, Waktu, dan Hukum Niat dalam Hukum Syari’ – 36
• Aspek Hukum yang Membutuhkan Niat Syar’i – 41
BAB 2 PRINSIP-PRINSIP KEMUDAHAN (AT-TAYSIR) DALAM FIQH ISLAM – 55
A. Prinsip Kemudahan (Kesukaran Mendatangkan Kemudahan) – 55
• Kesukaran Mendatangkan Kemudahan – 55
• Kesukaran yang Dimaafkan – 58
• Kesukaran yang Tidak Dimaafkan – 59
• Masalah-Masalah yang dalamnya ada Boleh dan Masalah-Masalah yang dalamnya ada Kesukaran – 60
B. Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan (At-Taysir bi Sabab) – 61
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan – 61
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan (At-Taysir bi Sabab) – 61
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan karena Alasan Paksaan – 63
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan karena Alasan Kesalahan – 65
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan karena Alasan Ketidaktahuan – 66
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan karena Alasan Umum – 67
• Alasan-Alasan Pemberian Kemudahan karena Alasan Kekurangan Alami (Al-‘Ajz Ash-Shabi’i) – 174
BAB 3 KAIDAH MU'ĀMALAT TASYRĪ'IYYAH DALAM SYARIAT ISLAM – 181
A. Konsepsi Kaidah – 181
• Definisi dan Klasifikasi Hukum Syar’i – 182
• Tipologi At-Tasyrī’ Al-Islāmī (Ketetapan Hukum Islam) – 190
• Urgensi Al-Mu’āmalāt Islāmiyyah – 201
• Studi Etnografis: Eksperimen Nyata Pemberlakuan Sistem dan Perundang-undangan Hukum Positif di Negara-Negara Muslim – 217
B. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Terpenting yang Melandasi Kaidah Syar’iyyah – 223
C. Prinsip-Prinsip Terpenting yang Mengatur Masyarakat dalam Bingkai Kaidah Syar’a – 240