Di Indonesia, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) baru dikenal pada akhir dekade 80-an, meskipun sebenarnya sudah diperkenalkan tahun 1946 oleh ahli psikologi sosial Amerika bernama Kurt Lewin. Secara konseptual PTK (penelitian tindakan kelas), PTS (penelitian tindakan sekolah), dan PTBK (penelitian tindakan bimbingan dan konseling) adalah sama. Tekanan perbedaannya terletak pada pelaku/peneliti dan setting penelitiannya. Di dalam pendidikan, penelitian ini dapat dilakukan pada skala mikro ataupun makro. Dalam skala mikro misalnya dilakukan di dalam kelas (PTK) dan di ruang BK (PTBK). Pada skala makro misalnya kegiatan PTS.