Kajian tentang perempuan dari waktu ke waktu terus bermunculan. Belakangan, dengan maraknya wacana feminisme yang merambah di berbagai belahan dunia, perempuan dan eksistensinya kembali menjadi buah bibir masyarakat kita.
Feminisme dengan gagasan kesetaraannya, dalam tataran teori dan praktek memang tidak seragam adanya. Bahkan hingga saat ini, meski kata kesetaraan sangat sering dibicarakan dan dikaji secara mendalam, namun belum ada rumusan ideal yang memuaskan, yang disepakati secara umum.
Barat dan Islam misalnya, memiliki rumusan dan interpretasi tersendiri perihal kesetaraan perempuan. Sebagaimana yang diungkapkan dalam buku ini, perbedaan itu misalnya, terlihat pada upaya Islam yang 'lebih hati-hati' dan 'berpandangan jauh'; mengupayakan kesetaraan perempuan di satu sisi tanpa menghilangkan kodrat keperempuanan tersebut di sisi lain. Berbeda halnya dengan Barat, kesetaraan dimaknai seluas-luasnya, hingga para perempuan yang awalnya merasa senang akan bentuk kebebasan yang ditawarkan, pada gilirannya terjebak pada bentuk kebebasan yang mengeksploitasi dan menghilangkan kodrat keperempuanan itu sendiri.
Salah satu pesan moral dari buku ini, bahwa dalam menerima tawaran kebebasan kita hendaknya menimbang dan memilih secara bijak. Sudah pasti, bahwa Umat Islam sendiri dalam melakukan pilihan tersebut mestilah berpijak pada aturan dan hukum Allah SWT dalam al-Qur'an dan Sunnah.